PAMULANG - Wakil amir Majelis Mujahidin ustadz Abu Muhammad Jibriel
Abdurrahman mengatakan bahwa “90 % ajaran Syiah adalah taqiyah”, ujarnya kepada
arrahmah.com di Pamulang Kamis (27/6/2013).
Hal ini diungkapkan dalam
pembicaraan mengenai beberapa orang di Indonesia yang terindikasi Syiah namun diam-diam
saja. “Orang-orang tersebut sampai kapanpun tidak mengaku bahwa dirinya Syiah,
karena itu adalah tuntutan ajarannya,” kata ustadz Abu Jibriel. Taqiyah adalah
melakukan dusta untuk menyembunyikan keyakinan, ajaran dan ideologi Syiah. Bila
terungkap ke permukaan maka akan sangat berbahaya terhadap keberlangsungan
ajarannya.
Dia juga mengungkapkan beberapa
orang yang tadinya muncul ke permukaan sebagai muslim ahlusunnah wal jamaah
sekarang terbuka kedoknya bahwa dia adalah Syiah atau pendukung Syiah. Caranya
gampang saja kata ustadz Abu Jibril. Berani atau tidak orang-orang tersebut
bersumpah, “Demi Allah saya mengutuk Khomaini, saya mengutuk Ahmadinejad yang
Syiah itu,” jelasnya.
Terlebih lagi dengan adanya konflik
Suriah antara kubu Bashar Asad yang Syiah Nushairiyah dengan muslim mujahidin.
Peta itu semakin terbuka, pihak-pihak di Indonesia yang mendukung Bashar ada
kecenderungan Syiah atau minimal pendukung Syiah. Sedangkan muslim mendukung
para mujahidin yang memerangi Asad dan pasukannya yang kafir lagi dzalim.
Joserizal jihad ke Ambon
Pada saat acara diskusi terbuka
“Kenapa Suriah” di univesitas Yarsi (26/6/2013), Joserizal mengatakan
“Perjalanan jihad ini panjang, dari mulai Tual Maluku, anda boleh tanya kepada
Abu Jibriel bapaknya si Jibriel, bagaimana track record saya.” Katanya
dihadapan hadirin.
Ustadz Abu Jibriel membenarkan akan
kehadiran Joserizal di Ambon. Bahkan dia mengacungkan jempol kepadanya, “Abah
akui dia hebat, tanpa pamrih sama-sama berjuang di Ambon. Abah komandan dakwah
dan dan jihad sedangkan dia memimpin tim medis para mujahidin. Luar biasa dia
ketika itu,” ujar ustadz.
Selain itu ustadz Abu Jibriel juga
mengakui bahwa Joserizal hadir di bumi jihad yang lain yakni di Moro Filipina
Selatan dan Pattani Thailand Selatan dan lain lain.
Atas kegigihan, keberanian dan
kehebatannya di medan jihad itu maka dia masuk menjadi anggota Ahlul Halli wal
Aqdi (AHWA) Majelis Mujahidin hingga kongres Mujahidin ke 2.
Selepas itu ustadz Abu Jibriel
intensitas komunikasinya berkurang dengan Joserizal. Hingga kemudian Joserizal
pergi berkunjung ke Libanon Selatan markaz Hizbullah. Dimana ustadz Abu Jibriel
belum pernah pergi ke sana.
Joserizal pernah pergi ke Libanon
dan bertemu dengan pejuang Hizbullah pimpinan Hasan Nasrallah, yang sekarang
oleh syekh Yusuf Qordhowi disebut sebagai Hizbusyaithon. Selepas dari
kunjungannya ke Libanon itu, paradigma Joserizal berubah. “Dia banyak berbicara
dan memuji keberanian Hizbullah dan presiden Iran Ahmadinejad,” kata ustadz Abu
Jibril.
Perjalanan waktu bisa merubah
ideologi seseorang. “Seseorang tidak bisa menjaga iman orang lain selama 24
jam. Hanya Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui,” pungkas ustadz Abu Jibril.
(azmuttaqin/
Sumber : arrahmah.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2013/06/29/ustadz-abu-jibriel-90-ajaran-syiah-adalah-taqiyah.html#sthash.XZXd4edh.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar