SAMPANG, RIMANEWS - Pemerintah Kabupaten Sampang menilai pemulangan
pengungsi Syiah dari Gelanggang Olah Raga Sampang sudah tepat. Sebab
kondisi tempat tinggal pengungsi di Dusun Nangkernang, Desa Karang
Gayam, Kecamatan Omben, sudah aman. “Kami menjamin keselamatan
pengungsi,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Sampang, Abdul Halim
Toha, Jumat, 13 Desember 2012.
Menurut Halim, keamanan Dusun Nangkernang bukan karena di sana masih
ditempatkan aparat keamanan dari TNI dan Polri. Berdasarkan pantauan
pihaknya dalam sepekan terakhir banyak pengungsi Syiah yang saat pagi
pulang ke rumahnya untuk mengurus ternaknya dan sore harinya kembali ke
pengungsian. “Mereka tidak mengeluh tidak aman. Jadi kami putuskan
dipulangkan,” ujarnya.
Halim menambahkan pemulangan pengungsi Syiah juga karena dalam waktu
dekat GOR Sampang akan digunakan untuk kegiatan perlombaan menyambut
hari jadi ke-388 Kabupaten Sampang.
Kendati menjamin keamanan, Halim mengungkapkan Pemerintah Kabupaten
Sampang melarang empat pentolan Syiah, Ustad Tajul, Ustad Iklil, Ustad
Syaiful, dan Ustad Ali sekeluarga pulang ke Nangkernang. Mereka dianggap
sebagai biang kerok kerusuhan warga. “Kalau mereka memaksa pulang ke
Nangkernang silakan, itu hak mereka. Kami hanya mau beri tahu bahwa
warga di Nangkernang tidak suka kepada mereka. Itu saja,” tuturnya.
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya
mengecam pemulangan paksa para pengungsi Syiah. Tindakan pemulangan
paksa oleh Pemerintah Kabupaten Sampang dinilai sebagai pelanggaran HAM.
"Pemerintah setempat telah melalaikan tanggung jawabnya untuk
melindungi hak-hak dasar kelompok Syiah. Bahkan Pemerintah Kabupaten
Sampang telah menjadi salah satu aktor yang membiarkan terjadinya
kekerasan terhadap warga Syiah," ujar Koordinator Kontras Surabaya, Andy
Irfan Junaidi.
Andy menegaskan pula hingga saat ini tidak ada komitmen dari
Pemerintah Kabupaten Sampang untuk memberikan perlindungan dan pemulihan
atas hak-hak warga Syiah sebagai korban. “Kami akan bertemu Komnas HAM
untuk membahas masalah ini,” katanya.
Namun menanggapi pernyataan keras Kontras Surabaya, Abdul Halim Toha
tidak mau pusing. “Hanya Allah yang tahu apa yang dilakukan pemerintah
terhadap pengungsi Syiah,” ucapnya.
Sementara itu Ustad Iklil Almilal, salah satu petinggi Syiah
Sampang, secara singkat mengatakan usai pulang ke rumah kondisi warga
Syiah aman dan kondusif. “Untuk saat ini aman karena masih ada aparat
keamanan,” tuturnya. [mam/tmp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar