Rabu, 03 Oktober 2012

Dirasa Sudah Aman, Pemulangan Pengungsi Syiah Dinilai Sudah Tepat

SAMPANG, RIMANEWS - Pemerintah Kabupaten Sampang menilai pemulangan pengungsi Syiah dari Gelanggang Olah Raga Sampang sudah tepat. Sebab kondisi tempat tinggal pengungsi di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, sudah aman. “Kami menjamin keselamatan pengungsi,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Sampang, Abdul Halim Toha, Jumat, 13 Desember 2012.
Menurut Halim, keamanan Dusun Nangkernang bukan karena di sana masih ditempatkan aparat keamanan dari TNI dan Polri. Berdasarkan pantauan pihaknya  dalam sepekan terakhir banyak pengungsi Syiah yang saat pagi pulang ke rumahnya untuk mengurus ternaknya dan sore harinya kembali ke pengungsian. “Mereka tidak mengeluh tidak aman. Jadi kami putuskan dipulangkan,” ujarnya.
Halim menambahkan pemulangan pengungsi Syiah juga karena dalam waktu dekat GOR Sampang akan digunakan untuk kegiatan perlombaan menyambut hari jadi ke-388 Kabupaten Sampang.
Kendati menjamin keamanan, Halim mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Sampang melarang empat pentolan Syiah, Ustad Tajul, Ustad Iklil, Ustad Syaiful, dan Ustad Ali sekeluarga pulang ke Nangkernang. Mereka dianggap sebagai biang kerok kerusuhan warga. “Kalau mereka memaksa pulang ke Nangkernang silakan, itu hak mereka. Kami hanya mau beri tahu bahwa warga di Nangkernang tidak suka kepada mereka. Itu saja,” tuturnya.
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya mengecam pemulangan paksa para pengungsi Syiah. Tindakan pemulangan paksa oleh Pemerintah Kabupaten Sampang dinilai sebagai pelanggaran HAM. "Pemerintah setempat telah melalaikan tanggung jawabnya untuk melindungi hak-hak dasar kelompok Syiah. Bahkan Pemerintah Kabupaten Sampang telah menjadi salah satu aktor yang membiarkan terjadinya kekerasan terhadap warga Syiah," ujar Koordinator Kontras Surabaya, Andy Irfan Junaidi.
Andy menegaskan pula hingga saat ini tidak ada komitmen dari Pemerintah Kabupaten Sampang untuk memberikan perlindungan dan pemulihan atas hak-hak warga Syiah sebagai korban. “Kami akan bertemu Komnas HAM untuk membahas masalah ini,” katanya.
Namun menanggapi pernyataan keras Kontras Surabaya, Abdul Halim Toha tidak mau pusing. “Hanya Allah yang tahu apa yang dilakukan pemerintah terhadap pengungsi Syiah,” ucapnya.
Sementara itu Ustad Iklil Almilal, salah satu petinggi Syiah Sampang, secara singkat mengatakan usai pulang ke rumah kondisi warga Syiah aman dan kondusif. “Untuk saat ini aman karena masih ada aparat keamanan,” tuturnya. [mam/tmp]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar