SAMPANG, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kabupaten
Sampang, Jawa Timur, untuk menyumpah pengikut Syiah Sampang agar kembali
ke ajaran Sunni, ditolak keras warga Syiah. Mereka memandang, sumpah
bukan hal yang sembarangan untuk diucapkan, karena menyangkut keyakinan
seseorang terhadap agama.
Iklil Al Milal, tokoh Syiah Sampang,
Rabu (5/9/2012) mengatakan, jika pengambilan sumpah itu mau
dilaksanakan, maka warga Syiah tidak akan mengikutinya karena Syiah
bukan ajaran sesat seperti yang dibicarakan Pemkab Sampang dan sejumlah
ulama Madura.
"Kalau mereka memaksa mengambil sumpah sama saja
mereka memaksakan keyakinan kepada seseorang. Itu juga melanggar
konstitusi negara ini," kata Iklil.
Ditambahkan Iklil, Syiah di
Indonesia diakui secara sah dan tidak ada yang mengatakan Syiah itu
sesat. "Saya juga kecewa karena ada ulama di Madura yang mengatakan
Syiah sesat," imbuhnya.
Sebelumnya, Noer Tjahja, Bupati Sampang,
Jumat lalu dalam sebuah konferensi pers menyampaikan, akan menyumpah
warga Syiah dan Sunni agar mereka tidak bertikai lagi. Sumpah itu
direncanakan akan dilaksanakan di salah satu masjid di Sampang, di mana
masjid tersebut kerap dijadikan tempat pengambilan sumpah pocong dan
sumpah-sumpah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar