TUGAS seorang dokter adalah berupaya untuk menyembuhkan pasiennya di Rumah Sakit. Namun apa yang terjadi di lokasi pengungsian wilayah Antokya, Turki justru sebaliknya. Di sana dokter-dokter asal Suriah siap memperburuk penderitaan para pasien korban luka rakyat Suriah.
“Kalau di Suriah, pasien ahlussunnah yang masuk rumah sakit biasanya langsung dibunuh, namun di wilayah pengungsian yang ada di Turki, dokter-dokter Syiah Nushairiyah dengan sengaja melakukan tindakan malpraktek,” tegas Ketua Hilal Ahmar Society Indonesia, Angga Dimas saat melaporkan kunjungannya ke Suriah di Kantor DDII, Senin (15/10/2012).
Ia menemukan tidak sedikit para Dokter melakukan amputasi meski luka korban tergolong ringan.
“Jarinya yang sakit, tapi tangannya yang diamputasi,” sambungnya membuat para tokoh Islam yang hadir dalam diskusi menggelengkan kepala.
Jadi kejadian di Suriah adalah fakta nyata pertarungan antara kebenaran melawan kebathilan.
“Ini adalah konflik akidah, bukan semata-mata konflik politik,”tegasnya.
HASI menghabiskan waktu selama 20 hari di Suriah dan berencana untuk kembali ke membantu rakyat Suriah yang mengalami luka-luka akibat konflik. (Pizaro/Islampos)
Ia menemukan tidak sedikit para Dokter melakukan amputasi meski luka korban tergolong ringan.
“Jarinya yang sakit, tapi tangannya yang diamputasi,” sambungnya membuat para tokoh Islam yang hadir dalam diskusi menggelengkan kepala.
Jadi kejadian di Suriah adalah fakta nyata pertarungan antara kebenaran melawan kebathilan.
“Ini adalah konflik akidah, bukan semata-mata konflik politik,”tegasnya.
HASI menghabiskan waktu selama 20 hari di Suriah dan berencana untuk kembali ke membantu rakyat Suriah yang mengalami luka-luka akibat konflik. (Pizaro/Islampos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar