PAMEKASAN, KOMPAS.com -- Aksi penggalangan dana
kemanusiaan untuk korban bentrokan penganut Sunni-Syiah Sampang, yang
dilakukan beberapa relawan dari organisasi kemahasiswaan di Pamekasan,
Jawa Timur, sejak Rabu kemarin, dinilai berlebihan oleh sekelompok
masyarakat.
Kamis (30/8/2012), posko relawan mahasiswa yang
ditempatkan di area taman Arek Lancor, Pamekasan, didatangi enam orang
berpakaian putih dan berkopiah putih. Faridi, koordinator relawan
peduli kerusuhan Sampang mengatakan, keenam orang tersebut tiba-tiba
datang mempertanyakan aksi penggalangan dana tersebut. Bahkan mereka
mengaku dan merasa tersinggung karena dana tersebut untuk korban Syiah
Sampang.
"Saya katakan kepada mereka, penggalangan ini bukan atas
nama kelompok Syiah ataupun Sunni, tetapi murni karena kemanusiaan.
Mereka yang menjadi korban atas tragedi Sampang adalah warga Indonesia
juga yang butuh perhatian dari semua kalangan," terang Faridi.
Masih kata Faridi, alasan keberatan mereka atas penggalangan dana tersebut, karena Syiah memang tidak sepaham dengan Sunni.
"Mereka bilang Syiah tidak patut dibela, karena bertentangan ajarannya dengan Sunni," ungkap Faridi lagi.
Namun
setelah dijelaskan Faridi bahwa aksi tersebut bukan untuk Syiah tetapi
kemanusiaan, akhirnya mereka paham. Tapi, mereka tetap mewanti-wanti
bahwa Syiah tidak patut dibela. Akhirnya, mereka membubarkan diri dari
posko yang terbuat dari tenda plastik itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar