Rabu, 03 Oktober 2012

Keberatan, 6 Pria Berkopiah Datangi Posko Relawan Sampang

PAMEKASAN, KOMPAS.com -- Aksi penggalangan dana kemanusiaan untuk korban bentrokan penganut Sunni-Syiah Sampang, yang dilakukan beberapa relawan dari organisasi kemahasiswaan di Pamekasan, Jawa Timur, sejak Rabu kemarin, dinilai berlebihan oleh sekelompok masyarakat.
Kamis (30/8/2012), posko relawan mahasiswa yang ditempatkan di area taman Arek Lancor, Pamekasan, didatangi enam orang berpakaian putih dan berkopiah putih. Faridi, koordinator relawan peduli kerusuhan Sampang mengatakan, keenam orang tersebut tiba-tiba datang mempertanyakan aksi penggalangan dana tersebut. Bahkan mereka mengaku dan merasa tersinggung karena dana tersebut untuk korban Syiah Sampang.
"Saya katakan kepada mereka, penggalangan ini bukan atas nama kelompok Syiah ataupun Sunni, tetapi murni karena kemanusiaan. Mereka yang menjadi korban atas tragedi Sampang adalah warga Indonesia juga yang butuh perhatian dari semua kalangan," terang Faridi.
Masih kata Faridi, alasan keberatan mereka atas penggalangan dana tersebut, karena Syiah memang tidak sepaham dengan Sunni.
"Mereka bilang Syiah tidak patut dibela, karena bertentangan ajarannya dengan Sunni," ungkap Faridi lagi.
Namun setelah dijelaskan Faridi bahwa aksi tersebut bukan untuk Syiah tetapi kemanusiaan, akhirnya mereka paham. Tapi, mereka tetap mewanti-wanti bahwa Syiah tidak patut dibela. Akhirnya, mereka membubarkan diri dari posko yang terbuat dari tenda plastik itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar