JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali
mengatakan, pemerintah masih mempertimbangkan berbagai opsi untuk
menyelesaikan secara permanen masalah pengungsi di Sampang, Madura, Jawa
Timur, apakah mengembalikan mereka ke desa asal atau merelokasi.
Suryadharma
menjelaskan, ia sudah bertemu dengan Choirul Ummah, ibu dari dua orang
yang berkonflik, yakni Tajul Muluk dan Rois Al Hukuma. Ketika itu, kata
dia, Ummah menyebut ingin pindah dari Desa Karang Gayam karena faktor
keamanan.
"Saya tanya, apakah ibu (pindah) sendirian? Enggak,
saya sama yang lain. Informasi ini saya sampaikan kepada Gubernur Jawa
Timur (Soekarwo). Gubernur sekarang sedang melakukan pencermatan apakah
pernyataan itu sungguh-sungguh atau masih ragu-ragu," kata
Suryadharma, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/9/2012).
Jika memang bersedia direlokasi,
kata dia, pemerintah akan memindahkan mereka. Hanya saja, katanya,
merelokasi sekelompok orang tidak mudah lantaran perlu dipertimbangkan
mengenai lokasi, pekerjaan para pemuda dan orang tua, hingga sekolah anak-anak selanjutnya.
Mengembalikan
mereka ke desa asal, lanjut Suryadharma, memang lebih mudah. Hanya
saja, pasti ada kekhawatiran mereka bahwa kejadian serupa kembali
terulang untuk ketiga kali. Untuk itu, kata dia, pihaknya tengah
mencermati bagaimana persepsi masyarakat sekitar mengenai perbedaan
keyakinan di Sampang.
"Kita akan kembangkan dialog dengan
tokoh-tokoh di sana, mencari solusi yang terbaik," pungkas Ketua Umum
Partai Persatuan Pembangunan itu.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo berpendapat,
solusi yang paling gampang agar konflik di Sampang dapat diselesaikan
yakni merelokasi kelompok Syiah. "Kalau semua masyarakat yang sudah
tidak ada komunikasi dengan sekitarnya dan itu akan menimbulkan
masalah-masalah seterusnya seperti itu, yang paling gampang pindah,"
kata Kapolri saat rapat kerja di Komisi III DPR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar