Selasa, 25 September 2012

Al Bayyinat: Usaha Syiah Mengadu-domba Elemen Islam Tak Akan Berhasil

Hidayatullah.com— Ketua Bidang Organisasi Yayasan Al-Bayyinat Habib Achmad Zein Al-Kaf mengatakan, organisasi Al Bayyinat adalah sebuah lembaga pengkaji masalah Syiah yang di dalamnya terdiri dari banyak orang dan perwakilan elemen organisasi Islam. Di antara mereka ada yang dari Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), Al Irsyad Al Islamiyah dan beberapa organisasi lain. Karena itu lembaga ini lebih tepat milik umat Islam.

Penjelasan ini disampaikan Habib Achmad Zein sehubungan dengan pernyataan tokoh Syoah yang juga Anggota Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI), Dr Muhsin Labib dalam seminar Syiah di Gedung Sucofindo, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/09/2012) yang telah meminta kalangan Nahdhatul Ulama (NU) mewaspadai ‘penumpang-penumpang gelap’ seperti Yayasan Al-Bayyinat masuk ke tubuh NU menjadi pengurus. [baca: Mengaku Ada Kemiripan dengan NU, Syiah Ajak Waspadai Al Bayyinat]

Menurut Habib Achmad Zein, pernyataan tokoh Syiah itu dinilai salah alamat dan dengan sengaja ingin memecah hubungan Al Bayyinat dengan ormas-ormas Islam di Jawa Timur yang dikenal menentang keras aliran Syiah.

“Tujuan dan kehadiran lembaga ini dinilai sebagai bentuk meluruskan ajaran Syiah yang dinilai telah tidak murni lagi (sesat),”ujar Habib Achmad Zein kepada hidayatullah.com, Kamis (24/09/2012) malam.

Ia mengaku, lembaga yang telah berdiri lebih 25 tahun ini telah bekerjasama dengan berbagai kalangan, termasuk dengan organisasi Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU) bahkan dengan aparat keamanan.
“Kami juga bekerjasama dengan pihak pemerintah dan aparat untuk menjelaskan bahaya Syiah. Ini semata-mata demi menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari pengaruh paham Syiah Internasional yang dikendalikan di Iran,” ujarnya. [baca: "Gerakan Syiah Diremote dari Iran"].
Lebih jauh, ia juga mengingatkan, hakikatnya Syiah itu tidak tunduk kepada pemerintahan Republik Indonesia (RI), namun hanya tunduk pada Iran dan imam-imam mereka.

Ia mengaku tersenyum saat Syiah mengatakan banyak “penumpang gelap” masuk menjadi pengurus NU.

Menurutnya, semenjak sekolah menengah atas, dirinya (Habib Achmad Zein al Kaf, red) telah menjadi ketua ranting NU di Kabupaten Gresik. Bahkan ayahnya, (alm) Habib Zein Al Kafff seorang tokoh NU yang kini dimakamkan di Komplek Makam Maulana Malik Ibarhim Gresik.

Karenanya, usaha Syiah memecah belah organisasi yang menentang keberadaan Syiah dengan cara membentur-benturkan dengan ormas Islam tidaklah bisa. Apalagi menurut Achmad Zein, sikap umat Islam di Jawa Timur menyikapi masalah Syiah sama dengan berpegang fatwa MUI Jawa Timur jika Syiah itu menyesatkan.

Penulis “Export Revolusi Syiah ke Indonesia” ini selain dikenal pengkaji masalah Syiah juga Anggota Mustasyar PWNU Jawa Timur. Melalui lembaganya Al Bayyinat, ia bersama banyak orang meneliti pemahaman Syiah melalui kitab-kitab rujukan asli Syiah hampir lebih dari 20 tahun ini.*

1 komentar:

  1. Qs al maaidah 5:6, apa bisa ditafsirkan bahwa orang mu'minuun yg berwudhu pasti disucikan, jadi ma'shuum, sebagai mana syiah12imam menafsirkan Qs al achzaab 33:33, bahwa para ahli lbait nabi s.a.w.adalah telah disucikan,jadi ma'shuum.

    Imam tak harus dari ahli lbait, tapi bisa dari mu'miniin yg telah berwudhu.

    BalasHapus