Selasa, 25 September 2012

Sekretaris LDNU: Ustadz Sektarian Diafkir Saja

Jember (beritajatim.com) - Aliran keagamaan apapun, termasuk Syiah, berhak hidup di Indonesia. Namun semua penganut aliran itu tidak boleh ekspansif.

Demikian pendapat Moch. Eksan, intelektual muda dan Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Jember, Jawa Timur. "Yang terpenting, semua aliran yang menahan diri agar tak 'mencaplok' umat orang lain. Ini yang rawan. NU-isasi atau Syiah-isasi yang berbahaya bagi keutuhan dan kesatuan umat," katanya.

Eksan menyarankan, dialog digalakkan. "Bukan dalam rangka debat yang berisi tarjih kesahihan ajaran masing-masing, melainkan untuk membangun bersamaan dan kesamaan," katanya. Energi umat tidak boleh habis untuk berkonflik, melainkan untuk menyejahterakan bangsa.

"Buku yang menyerang, yang anti-NU, anti-Syiah dan yang lain, dibatasi. Debat-debat juga mulai dibatasi agar tak menyulut amarah umat. Dan yang terpenting, stop mulai sekarang menyalahkan aliran lain, terutama di hadapan publik." kata Eksan.

Eksan mengusulkan agar umat selektif dalam memilih penceramah keagamaan. "Bila ada kiai, ustadz atau siapa pun yang sektarian dalam berdakwah, umat harus menyeleksi, agar tokoh seperti diafkir aja, kendati dakwahnya lucu," kata pengasuh Pesantren Mahasiswa Nurul Islam 2 Mangli Jember ini.

Eksan menyerukan agar media massa memberikan ruang terbuka bagi para juru dakwah yang menyeru pada kedamaian dan persatuan. "Dakwah yang sejuk dan teduh diberi tempat yang seluas-luasnya, untuk memberi kenyamanan dalam transformasi agama," katanya. [wir]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar