Hidayatullah.com--Sekjen
Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) akhirnya angkat bicara
menyikapi tuduhan Sekjen DPP Ahlul Bait Indonesia (ABI) Ahmad Hidayat.
Ahmad Hidayat sebelumnya menuduh MIUMI sebagai agen Zionis dan termasuk
kelompok Wahabi-takfiri dan jaringan Komunis.
Menurut Bachtiar Nasir Lc, Sikap
Ahmad tersebut justru mempermalukan nilai prisip Ahlul Bait itu
sendiri. Menurutnya Rasulullah Saw tidak pernah menuduh seseorang tanpa
data dan bukti yang jelas.
“Ahmad Hidayat itu mungkin orang paling ‘cerdas’ dan ‘suci’ dilingkungannya sehingga terpilih menjadi Sekjen. Saking cedas dan sucinya jadi bisa menuduh seenaknya tanpa data dan bukti,” jelas Bachtiar Nasir kepada hidayatullah.com, Ahad (02/09/2012).
Berbeda dengan tuduhan ABI ke MIUMI. Menurut Bachtiar keputusan MIUMI mendukung fatwa MUI Jawa Timur itu sudah melalui proses akademisi dan kajian intelektual.
Berbeda dengan tuduhan ABI ke MIUMI. Menurut Bachtiar keputusan MIUMI mendukung fatwa MUI Jawa Timur itu sudah melalui proses akademisi dan kajian intelektual.
Bachtiar juga menyatakan MIUMI
siap mengeluarkan data dan fakta mengenai Syiah. Bahkan ia juga
menegaskan bahwa semua fakta itu sudah pernah dipersentasikan di MUI
Pusat. Terlebih KH Ma’aruf Amin sendiri pernah berjanji untuk
mengeluarkan fatwa.
Sikap ABI yang mengkambing hitamkan fatwa MUI Jatim dinilai sebagai bukti arogansi.
“MIUMI itu isinya orang-orang
intelektual, kami bukan orang yang suka serampangan dalam menyampaikan
sesuatu. Jadi berhentilah menjual istilah Ahlul Bait untuk
menyembunyikan kepentingan syiahnisasi semata,” tegas Bachtiar Nasir.*
Red: Cholis Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar