Hidayatullah.com--Iran
dikabarkan pernah menawarkan pembangunan rumah sakit terbesar dan
termodern di Gaza, Palestina. Syaratnya, rumah sakit itu harus dinamakan
Rumah Sakit Imam Khomeini.
"Karena syaratnya seperti itu,
tawaran itu ditolak," kata Abdurrahman, anggota Tim Pembangunan Rumah
Sakit Indonesia - Gaza, dalam kunjungannya ke kantor Kelompok Media
Hidayatullah, Senin (11/6/2012).
Kata Abdurrahman, jika RS itu
dinamai dengan nama RS Iran, masyarakat Gaza mau menerimanya. Nama-nama
seperti RS Iran, RS Indonesia, RS Turki, RS Yaman, itu tidak masalah.
Abdurrahman
mengatakan, kesadaran masyarakat Gaza tentang hakikat negara Iran dan
Syiah cukup tinggi. Mereka sadar bahwa Iran dan Syiah tidak benar-benar
mendukung Palestina dan memusuhi Israel.
"Teman saya di Universtas Gaza mengatakan, dia siap dipotong telinganya jika Iran dan Israel bermusuhan," kata Abdurrahman.
Pernyataannya
juga dibenarkan dua Mahmud Hashem Anbar dan Hani Rafiq Hameed Awwad.
Keduanya adalah utusan dari Universitas Islam Gaza yang akan
berkontribusi pada Konfrensi Internasional Al Quds dan Palestina yang
akan berlangsung di Bandung pada 4-5 Juli 2012 nanti. Namun Mahmud dan
Hani enggan bicara lebih tentang hal itu.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar