Ternyata kasus penyerangan terhadap warga NU oleh kelompok Syiah di
Puger pada hari Rabu silam (30/5), kejadiannya dipelintir oleh beberapa
Media. Entah memang disengaja, atau kesalahan reporter Media dalam
meliput berita, atau ada permainan kelompok Syiah dengan Media atau
karena faktor yang lain, hanya Allah yang tahu. Sehingga membuat
beberapa kalangan menjadi bingung. Bahkan Ketua PBLTN NU Jakarta, Sulton
Fatoni juga bingung, sehingga beliau mengkonfirmasi nukencong atas kesimpang siuran berita ini. Beliau menyampaikan bahwa nukencong menulis bahwa dalam kasus Puger yang diserang adalah Kyai NU sementara dalam media lain yang beliau baca (beritajatim.com) ditulis bahwa yang diserang adalah Syiah. Mana yang benar? Ungkapnya dalam pesan singkat kepada nukencong tadi malam (03/06/2012)
Terlepas dari factor kesengajaan atau faktor-faktor yang lain dibalik pemberitaan beritajatim.com tentang kasus Syiah Puger, maka nukencong perlu meluruskan atas kesalahan pemberitaan beritajatim.com agar tidak disalah pahami.
Pada edisi Rabu (30/5/2012) beritajatim.com menulis: “ Sekelompok
warga menyerang Pondok Pesantren Darus Sholihin. Warga yang menyerang
pondok tersebut menolak digelarnya pengajian pada 7 Juni mendatang yang
mengundang Habib Ali Muhdor, karena dinilai berpaham Syiah”.
Apa yang ditulis beritajatim.com tersebut jelas memutar
balikkan fakta. Sebab tidak ada penyerangan warga terhadap Pondok
Pesantren Darus Sholihin. Hal itu bisa dicek di lapangan. Yang benar
adalah ada beberapa orang pengikut Ust. Ali Al-Habsyi yang dicurigai
warga berfaham Syiah mendatangi kediaman Ust. Fauzi (Pengurus Syuriah
Ranting NU Puger Kulon) yang melengkapi diri dengan senjata tajam dengan
maksud mengagalkan dan meneror Ust Fauzi terkait pengajian yang akan
dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012 di Puger Wetan. Mereka menekan
Ust. Fauzi agar pelaksanaan pengajian diurungkan karena yang akan
menjadi penceramah adalah Habib Muhdlar al-Hamid dari Tanggul yang
terkenal sebagai tokoh yang vokal terhadap syiah. Kemudian terjadilah
bentrokan yang berakhir pada pembacokan yang dilakukan oleh salah satu
pengikut Ust. Ali terhadap salah satu murid Ust. Fauzi yang bernama Eko.
Jadi yang benar adalah Habib Muhdlar al-Hamid, bukan Habib Ali Muhdor.
Habib Muhdlar al-Hamid adalah seorang Ulama’ berfaham Sunni, bukan
Syiah, bahkan beliau anti kepada Syiah. Adapun yang disebut Habib Ali
Muhdor, sejatinya adalah Ust. Ali Al-Habsyi yang dicurigai warga
berfaham Syiah. Dan kecurigaan warga ini terbukti dengan adanya
peristiwa penyerangan ini, juga ditemukannya rekaman suara Ust. Ali yang
merendahkan kedudukan sahabat Abu bakar, Umar dan Utsman. Disamping
adanya kesaksian beberapa orang yang pernah mengikuti
pengajian-pengajian Ust. Ali. Kemudian pengajian yang rencananya akan
dilakasanakan pada 7 Juni besok, pelaksananya adalah warga NU Puger
Wetan bukan Pondok Pesantren Darus Sholihin ataupun jama’ah Ust. Ali.
(Mas)
sumber : nukencong.or.id
benar sekali,orang orang syiah pandai memutar balikkan fakta. yang benar adalah si ust ali yang syiah
BalasHapus