Kamis, 14 Juni 2012

POLRES JEMBER KUMPULKAN BEBERAPA ELEMEN MASYARAKAT TERKAIT KASUS SYIAH PUGER

Jember (pcnukencong) – Pada hari Senin siang (04/06/2012) kemarin Polres Jember kumpulkan beberapa elemen masyarakat dari unsur Kemenag, Dandim, NU, Muhammadiyyah, MUI dan Tokoh Masyarakat dan ke dua kubu yang bersitegang (Syiah-NU) terkait penyerangan sekelompok Syiah di Puger Rabu silam (30/05). Dalam pertemuan itu Kapolres mengharapkan agar kasus puger terjadi yang terakhir kalinya. Forum juga sepakat agar keamanan di Puger diupayakan agar kondusif. 
Dalam forum itu Kapolres menyampaikan bahwa polisi sudah menahan satu orang tersangka dalam kasus Puger Rabu silam dan akan terus dikembangkan. Beliau membenarkan bahwa yang mendatangi kediaman Ust. Fauzi berjumlah Tujuh orang. Namun yang melakukan pemukulan menurut beliau satu orang. Penangkapan Polisi terhadap satu orang pelaku ini diprotes oleh Lora Hasyim, Tokoh masyarakat Puger. Lora Hasyim mempertanyakan, mengapa yang ditangkap Cuma satu orang, padahal pelaku pemukulan berjumlah satu orang?, termasuk Yek Zein itu (sambil menunjuk Yek Zen yang duduk didepannya).
Kapolres juga menyampaikan bahwa kasus Puger terjadi karena adanya provikasi dari LSM. Namun pernyataan Kapolres tersebut langsung dibantah oleh Ust. Zhofir pengurus MWC NU puger. Beliau menyampaikan bahwa tidak ada provokasi dari LSM.
Dalam kesempatan yang sama Rois Syuriah PCNU Kencong, KH. A. Khoiruzzad Maddah (Gus Yak) menyerukan agar pengajian di tempat Ust. Ali dihentikan dan memohon kepada MUI agar segera melakukan pengkajian terhadap ajaran-ajaran Ust. Ali. Himbaun Gus Yak direspon oleh MUI dan berjanji akan mengkaji amalan dan ajaran Ust. Ali dalam tiga minggu kedepan. Senada dengan Gus Yak, Ahmad Haqqi Afandi, salah satu tokoh warga Puger dan Ketua Umum Solodaritas Aksi Pemuda Peduli Ummat (SAPPU) menyerukan agar pengajian Ust. Ali segera ditutup. Lora Hasyim menambahkan agar radio yang biasa digunakan sebagai alat penyiaran pengajian-pengajian Ust. Ali juga agar ditutup. Beliau juga meminta kepada kelompok Ust. Ali agar mengaku bahwa mereka adalah Syiah dan agar tidak mengajak orang lain yang sudah paunya faham.
Abdur Rohim, juru bicara kelompok Ust. Ali
Hadir dalam forum itu perwakilan dari kelompok Ust. Ali. Salah satu diantara mereka adalah Abdur Rohim. Dia memberikan beberapa kitab yang diajarkan di PP. Darus Sholihin kepada MUI agar bisa dijadikan bahan oleh MUI. Dalam kesempatan itu Abdur Rohim menyampaikan bahwa ada isu akan ada penyerangan terhadap  PP. Darus Sholihin pada tangagal 7 Juni depan. Namun pernyataan Rohim tersebut langsung dibantah oleh Ust. Har, salah satu tokoh masyarakat Puger.
Terkait dengan pengajian yang akan digelar masyarakat Puger Wetan pada tanggal 7 Juni mendatang, Polres akan mengadakan pengamanan di tempat acara. Dan Polres juga memerintahkan kepada Polsek Sumber Baru dan Tanggul untuk klarifikasi dengan Habib Muhdlor al-Hamid.
Sementara itu MUI menyampaikan bahwa kajian yang akan dilakukan MUI adalah bersifat ilmiah. Dan MUI juga setuju kalau radio kelompok Ust. Ali ditutup. Karena disamping meresahkan juga illegal.
Tuntutan MUI dan Tokoh Masyarakat Puger untuk menutup radio milik jama’ah Ust. Ali langsung direspon Polsek, Camat dan Danramil Puger. Mereka berjanji akan segera menutup radio Ust. Ali.
Di luar pertemuan, warga puger yang diwakili oleh Gus Zhofir dan Lora Hasyim menyempatkan diri untuk melihat tersangka pemukulan yang telah ditangkap. Mereka juga menuntut kepada Kapolsek agar Tujuh orang pelaku pengeroyokan segera ditangkap termasuk Yek Zen.  Merespon tuntutan warga, Kapolsek berjanji akan mencari bukti lebih lanjut. (mas)
sumber : http://pcnukencongberita.blogspot.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar